Social Icons

Sabtu, 20 November 2010

Perjuangan di Penghujung Kepasrahan (1)

Bismillah... cerita ini aku ilhami dari perjalanan hidupku kawan...

STOP!!! Gak usah diteruskan kalo Anda takut motivasi Anda meningkat setelah membaca tulisan panjang ini... dan saya sarankan untuk tidak membacanya separo-separo, karena kerugian atas apa yang terlewatkan tidak bisa kami pertanggungjawabkan.

Tentang seorang sahabatku yang sungguh luar biasa. Sedikit tentang profil dia, dia adalah mantan aktivis pramuka dan OSIS semasa SMP. Dia adalah mantan pemain basket yang seingkali juara. Dia adalah orang yang akademiknya bisa dikatakan lumayan pada waktu itu. Menjadi salah satu orang yang populer di masanya. Namun, setelah dia mengalami suatu hal yang berhubungan dengan hati (maaf, aku tidak dapat menceritakannya kawan, kapan2 aja ya...hhe), akhirnya dia berubah. Perubahan yang sangat drastis kawan.

Aku mengenal dia semenjak masuk SMA, jadi cerita-cerita tentang masanya di SMP itu aku dapatkan langsung dari dia dan orang-orang yang sudah mengenalnya cukup lama. Yang pada awalnya dia adalah aktivis di kegiatan-kegiatan besar dan spektakuler "menurut pendapat kebanyakan orang", ketika SMA dia memilih kegiatan rohis untuk mengisi waktu luangnya. Dia hanya orang yang dalam ulangan harian seringkali tidak bisa mencapai SKBM (standar kompetensi belajar minimum), sehingga dia harus ikut remidi, remidi, dan remidi. Namun perlu kita pikirkan istimewanya dia, yaitu hasil ulangan-ulangan hariannya itu murni dari hasil karyanya. tidak ada kecurangan seperti yang dilakukan kebanyakan siswa. Dia adalah orang yang takut kepada wanita semenjak masalah hati yang aku sebutkan di awal tadi. Dia takut bila dia harus bersanding dengan teman wanitanya. seringkali dia lari jika ada cewek yang mendekatinya. Dan ketika dia tidak bisa menghindar maka keringatdingilah yang berkucuran dari tubuhnya. Dan terakhir dia tidak pernah mengejar ketenaran, sehingga muncul kesan low profile pada dirinya. Sangat berbanding terbalik jika dibandingkan dengan pemuda lainnya, ketika yang lain mengejar perhatian wanita, dia justru menghindarinya. ketika yang lain menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai bagus, dia justru bertahan tidak melakukan kecuranagn walau resikonya tidak pernah lolos dari SKBM dan sering remidi. Ketika yang lain berhura-hura dia berusaha untuk memanfaatkan waktunya. Dan banyak lagi yang lainnya.

Pernah suatu ketika aku mendapati kesan bahwa teman-teman sekelas menyepelekan dia, hingga aku mengatakan kepada mereka pada suatu momen yang pas (kebetulan waktu itu aku ketua kelas, dan dia wail ketua kelas). Aku mengatakan pada teman-tenmanku, "Jika kalian merasa cukup dengan kemampuan kalian, silakan dibuktikan. Silakan dibandingkan dengan Iksan yang menurut kalian tidak lebih baik dari kalian dalam hal akademik. Aku yakin Iksan lebih baik dari kalian, karena apa? nilai yang selama ini kalian dapatkan itu tidak murni dari kalian..." Dan sungguh di luar dugaan kawan...hal itu terbukti ketika try out UAN kelas XII. Kami sepakat untuk tidak bekerja sama, apapun hasilnya kami satu kelas ingin tahu seberapa jauh kemampuan kami. Alhasil, dari 41 orang di kelas hanya 11 orang yang lulus try out, (standar tryoutnya dibuat lebih tinggi waktu itu) dan Iksan salah satunya. Itulah buah dari kejujuran kawan.

Pada suatu ketika aku melihat dia sepertinya butuh suatu pengalaman untuk memimpin orang banyak, maka aku tawarkan jabatan ketua kelas itu padanya. Namun, banyak sekali yang menghambat. Baik dari teman-teman sekelas ataupun dari dirnya sendiri. Namun dengan sedikit tipu daya, keahlian bersilat lidah, dan ramuan lainnya (koq jadi lebay,,hha) akhirnya bisa juga Iksan jadi ketua kelas. Dan ini akan menjadi batu loncatan pada cerita selanjutnya kawan.

Lanjut trip kita tentang mas Iksan. Yaitu di masa-masa pencarian tempat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi kawan. Sungguh luar biasa cobaan yang dia hadapi. Dia mengatakan, "Rif, hatiku condong pengen kuliah ke daerah barat (barat kota kami mksudnya). Tapi aku gk tahu kemana, mungkin di awal ini aku pengen ke IPB, yang penting aku pengen ke barat." Kayak film2 kera sakti aja, mencari kitab suci ke barat...(lepas dari aku senang/ tidak, setuju/ tidak dgn film itu)...hha
singkat cerita satu per satu tes dia jalani:

Kegagalan I: Berawal di PMDK IPB. Dari satu sekolah di rangking dan hanya 2 dari urutan teratas yang diambil. Dan tahukah kawan?? Nama Iksan berada pada urutan ke-3. Nyaris untuk berhasil kesana.

Kegagalan II: Dia menjalani SIMAK UI bersama-sama denganku dan teman-teman yang lain, dan dengan hasil yang sama, gagal.

Kegagalan III : Dia menjalani UTUL UGM bersama-sama denganku lagi, lagi-lagi hasilnya gagal.

Kegagalan IV: Dia menjalani PMDK di Unair (terpaksa ke timur juga akhirnya). Dari ujian-ujian di Unair sepertinya sangat meyakinkan, tapi gagal lagi.

Kegagalan V: Dia mencoba lagi di Unair lewat jalur Ujian Masuk. Namun tetap gagal. Namun dia sempat dihubungi pihak Unair untuk direkomendasikan ikut jalur berikutnya, namun Iksan memilih mundur.

Goncangan-goncanga batin sudah sangat terasa pada waktu itu. Ketika teman-teman dia yang lain sudah mendapati tempat, termasuk aku yang sudah diterima di Teknik Kelautan ITS. Pada waktu itu aku berharap semoga suatu saat aku bisa dipertemukan lagi dengan dia. Putus asa??? hampir kawan, namun ketangguahnnya untuk bertahan bisa dijadikan contoh buat kita.

Kegagalan VI: SNMPTN... dia melakukan dengan sekuat tenaga. Namun apa kawan?? gagal... Bisa dibayangkan ketika SNMPTN saja gagal, seakan sudah tidak ada jalan lagi untuk masuk perguruan inggi, kecuali lewat jalur yang biayanya selangit. Hal ini semakin mendorong dia di ujung tanduk keputusasaan.

Kegagalan VII: Belum selesai kawan, dia masih mencoba lagi di PENS ITS. dan sepeti cerita sebelumnya, gagal.

Dan ini mungkin akhir dari perjalanan kegagalannya kawan... Dia mencoba mencari celah lain, dia menemukan AKAMIGAS, yaitu sebuah perguruan  tinggi yang kurang dikenal banyak orang. Yang bergelut dengan minyak dkk. Dia mencoba lewat jalur prestasi. Dan Allahuakbar!!! SUKSES kawan... bukan kata gagal lagi yang muncul. Sesuai dengan harapan hatinya, dia ingin melanjutkan di barat dan itu tercapai kawan... Namun dia masih belum puas, karena masih bimbang. Letaknya jauh, belum ada yang pernah kesana sebelumnya, tidak punya saudara disana. Indramayu kawan, dengan bahasa daerah yang berbeda. Disana kebanyakan orang menggunakan bahasa Sunda, sedangkan Iksan berbekal bahasa Jawa.

Masih ada lagi kawan...

Kegagalan VIII: dia masih belum puas dan mencoba peruntungan di STAN, Namun Allah lebih berkehendak untuk menempatkan dia di Akamigas. Sebuah tempat yang pada akhirnya mendidik dia menjadi sosok yang mengagumkan mungkin. Dan nyatanya Allah menakdirkan dia bergelut di bidang yang hampir sama dengan bidang yang sekarang aku geluti di kelautan. Bahkan ketika aku bertemu dengan dia, banyak sekali kesamaan yang aku dapatkan di perkuliahanku dan perkuliahannya. Apakah ini tanda-tanda awal tentang harapanku??? harapan untuk dapat bertemu lagi dan berjuang bersamanya??

Tahukah kalian kawan??? disana dia mendapat IP (Indeks prestasi) luar biasa, 3 besar bahkan. Aku tidak tahu pastinya tapi seingatku lebih dari 3,5. Dan itu bisa menjadi modal awal untuk mendapat beasiswa. Dia juga diberi amanah menjadi Ketua Angkatan. sebuah posisi yang tidak mudah, dimana dia harus bisa menaungi orang-orang yang berbeda dari berbagai latar belakang yang berbeda dengan idealisme yang berbeda. Dan akhir-akhir aku mendapat info darinya, dia diberi amanah sebagai ketua pelaksana Masa orientasi dari mahasiswa baru. Dan yang lebih akhir lagi kawan, aku mendengar dia sebaga kandidiat Ketua BEM disana, dari beberapa orang yang seleksi, tinggal 2 yang tersisa, salah satunya adalah dia. Selain itu baru ketika aku menulis ini, dia sedang menjalani tes sebagai asdos. Dan sudah mencapai tahap akhir. Itulah sepak terjang dia kawan. Sepak terjang seseorang yang awalnya dia bukan apa-apa, biasa-biasa saja, bahkan diremehkan. Hanya bermodal keyakinan bahwa Allah tidak pernah tidur. Allah akan memberikan yang terbaik untu hamba-hamba-Nya. Dan Rencana Allah Selalu Indah.

Mari kita ambil hikmah kawan. Apakah kita pantas merasa putus asa kawan??
Ingat firman-firman Allah dalam Al-Qur'an...
1. ...boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 216)
2. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,"Aku telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji? (Q.S. Al-Ankabut:2)
3. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (Q.S. Al-Isnsyirah:6-7) --> bisa kita lihat Allah memberikan motivasi kepada kita 2 kali dalam 1 surat kawan.
4. laa tahzan,Innalloha ma'ana... Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. (Q.S. At-Taubah:40)

Wallohu a'lam bisshowab..

NB: buat yang ditulis, gak usah Ge-Er ya...hha
       PERBANYAK ISTIGHFAR SETELAH MEMBACA TULISAN INI...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates