Social Icons

Jumat, 01 April 2011

Hati ini memang lemah...



Hari kamis yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Hari ini aku bangun jauh lebih awal dari sebelumnya. 02.00 dini hari, aku bangun ketika temanku membangunkanku dengan suaranya yang lembut.

"Akh, antum sudah sholat isya' belum?"

Aku tersentak dan tejaga. Kemudian aku keluar kamar, mencoba mengingat-ingat sesuatu yang kujanjikan. Ya, aku menjanjikan pada temanku untuk sholat isya' berjamaah.

"sudah sholat belum ya dia?"

Segera aku tengok kamarnya, ternyata dia msih terjaga, mengerjakan tugas sepertinya.

"Akh, sudah sholat kah tadi?"
 "astaghfirullah, ana lupa... ayo sholat!"

Hari itu kami terpaksa mengakhirkan sholat isya' kami karena semalam mengajar adik-adik les kami.

Lantunan Al-Fatihah dan surat pendek terdengar sayup-sayup di tengah heningnya malam. Subhanallah, sebuah rasa yang sudah lama tidak pernah kurasakan. Hati ini terasa sejuk, lagi-lagi seakan teraliri air yang sangat sejuk. Ingin sekali aku berlama-lama dengan sang Rabb, dzat yang selalu menyinari kegelapan hati dan hidup, dzat yang selalu menyayangi kita walaupun kita sering melalaikannya.


"Ya Allah Ya Rabb....Kuserahkan hati ini pada-Mu,,,setelah itu, aku ikhlaskan apa yang akan Kau lakukan padanya, namun satu hal wahai Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati, satu hal kecil yang kuminta, kecil saja, yaitu tetapkanlah hati ini pada-Mu dan agama-Mu..." 

Berlanjut sholat subuh dan selanjutnya aku jalani hari itu sesuai rutinitasku, namun tetap terasa beda. Hari ini lebih nikmat dari hari-hari sebelumnya. Kebetulan pula salah satu mata kuliah libur karena sang dosen sedang ada tugas penelitian, sehingga aku bisa mengikuti kajian tentang VMJ (virus merah jambu). Menyenangkan karena sudah lama aku tidak bisa mengikuti kajian rutin itu karena pada jam bersamaan harus kuliah. Sungguh luar biasa sang pembicara, sehingga aku bisa mengerti tentang VMJ lebih dalam.

Sepulang dari kajian, aku langsung kembali ke asrama dan hendak bersiap untuk mengajar. Aku nikmati sholat maghribku dan segera aku mencari warung makan untuk mengakhiri puasaku hari ini.  Kemudian aku mempercepat kepulanganku, takut terlambat mengajar. Ditemani gerimis yang menyejukkan di tengah-tengah panasnya Surabaya. Ketika sampai di asrama, ternyata gerimis terasa semakin deras, dan mau tidak mau aku harus menunggunya reda. Sembari menunggu aku sholat di asrama dengan teman-temanku yang lain. Subhanallah...jarang-jarang bisa kumpul begini, karena biasanya kalau tidak hujan, kami selalu pergi ke masjid, sehingga sangat jarang kebersamaan seperti ini terasa.

Lepas sholat isya', dengan keadaan masih gerimis, aku nekat pergi mengajar. Di tengah-tengah perjalanan aku sms ibu dari adik yang aku ajar.

"Bu, disana hujan/ tidak?"

Lama, belum ada balasan. Aku terus melaju dengan motor kesayanganku. Hingga kurang 1 km lagi aku sampai kira-kira, ada sms masuk. segera aku baca sms itu.

"iya mas, disini masih hujan deras. Tidak les dulu tidak apa-apa koq mas."
"Wah, kesempatan untuk istirahat nih...tapi mampir dulu ke Sakinah ah..."

Segera aku putar balik arah laju motorku. Aku pergi ke Sakinah, sebuah swalayan atau mini market lah yang sering dikunjungi oleh anak-anak ITS dan UNAIR, karena hampir semua barang yang disediakannya lengkap. Segera aku menuju ke tempat barang-barang komputer, sekedar bertanya harga louspeaker. (kalau cocok harganya ya langsung beli sih...tapi ternyata haraganya gak cocok, hhe)
Karena harganya tidak cocok, maka aku beralih menuju tempat buku-buku. Mencoba mencari buku yang aku cari. (Ya iyalah mencari yang dicari,,,hadeh,,,) Kemudian aku pergi ke tempat kaos kaki. Nah, di tengah-tengah aku memilih kaos kaki, tiba-tiba aku melihat seorang bidadari yang luar biasa. Subhanallah..makhluk itu. Seorang akhwat dengan kerudung panjang, rok panjang, dan wajah yang sering manunduk. Aku mengenalnya, namun aku tidak tahu, entah dia mengenalku atau tidak. Yang pasti kami pernah bertemu pada suatu forum.

"upss...VMJ, jangan-jangan Allah sedang mengujiku..."

Segera aku pergi dari tempat itu, sekedar menenangkan hati agar aku tidak terjerumus atau termakan dengan VMJ. Aku kembali ke tempat buku-buku. Namun, pikiranku sudah tidak karuan, berputar-putar, tidak jelas apa yang kurasakan sekarang. Segera aku pergi dari tempat itu ke tempat kaos kaki lagi dan jajan-jajan. Cepat saja langkah kaki ini. Ketika aku beranjak dari tempat buku itu, aku sempat bertemu dengannya lagi dan aku melihat dia juga memperhatikaanku. Segera kupercepat langkahku. Aku bingung, aku linglung.

"astaghfirullah.."


Semoga Allah memaafkan ketidakberdayaanku itu. Setelah aku mengambil satu kaos kaki, dan satu wafer favoritku., aku segera pulang. Sesampainya di asrama, aku masih terngiang-ngiang kejadian yang baru saja aku alami, bagaimana tidak? Malam-malam, hujan-hujan, bertemu dengan makhluk Allah yang sungguh menawan. Aku segera wudhu, mngambil Al-Qur'an terjemahku dan membacanya. Berharap Allah akan menggantikan rasa aneh dalam hatiku dengan ketentraman karena ayat-ayat suci Al-Qur'an.


Aku membaca surat Al-Kahfi, subhanallah. Kisah para pemuda yang berjuang mempertahankan aqidahnya dengan sebegitu hebatnya. Mereka tertidur dalam al-kahf atau gua hingga ratusan tahun. lama aku tenggelam dalam bacaan Al-qur'anku. Hingga akhirnya aku menyelesaikan satu surat itu. Memang Al-Qur'an adalah obat mujarab untuk menenangkan hati, ketika hati sedang gundah, galau, dan sakit.


"akh, sudah makan?" sapa temanku dari luar kamar dengan tiba-tiba.
"belum 2X..."
"ayo akh, makan...antum itu makan koq tidak teratur ya?"
"Masih kenyang sebenarnya, tapi tak apalah..ayo keluar, makan!"

Dalam perjalanan menuju warung makan favorit kami, kami berbincang ringan tentang kejadian yang tadi aku alami.

"cie-cie... Sudah mengerti cinta ini ceritanya..??" goda temanku.
"sudah ah, gak lucu... orang lagi kebingungan koq malah digojloki..."
"tenang akh, wajarlah... siapa yang tidak tertarik dengan akhwat yang antum ceritakan itu? Ana tahu akh, dia itu sudah jadi pebincangan oleh anak-anak cowok di kampus."
"lho..iya ta? koq bisa?"
"Bagaimana tidak? Dia itu anggun, cerdas, kritis, seorang akhwat pula. Amanah dia juga luar biasa itu akh, aktivis akhwat banget lah.."
"Sudah-sudah...ssSSttt... koq jadi ngomongin dia gini? Gak baik kalo diteruskan, jangan sampai kita terjerumus ghibah ntar.." Aku mencoba mengalihkan topik pembicaraan karena terkesan semakin membuatku terpojok dengan segala kelebihannya.

Sepulang dari makan malam, aku menyalakan laptop dan mencoba berselancar di dunia maya. Aku melihat jam menunjukkan pukul 20.47 WIB. Hampir mendekati jam malam untuk berkomunikasi dengan akhwat. Tapi aku segera sadar jika hal itu tidak sepantasnya aku bingungkan. Toh aku juga gak ada niatan untuk berkomunikasi dengan mereka. Aku buka halaman facebook, dan subhanallah... hatiku dag-dig-dug lagi ketika aku melihat ada yang baru saja meng'update statusnya. Siapakah dia? Siapa lagi kalo bukan akhwat yang aku temui tadi di sakinah.

Wanita adalah makhluk yang lemah. Mereka tercipta dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok pada dasarnya. Maka berhati-hatilah dalam menghadapi mereka, mereka butuh diluruskan, namun jika tulang itu diluruskan dengan tergesa-gesa, sudah tentu dia akan patah.

 Wah...sungguh luar biasa dia. Benar yang dikatakan oleh temanku tadi. Segera aku ingat-ingat jurus dari kajian, bagaimana caranya untuk mengatasi VMJ. Pikirkan hal-hal buruk tentang dia. Langsung aku coba praktekkan hal itu.

"emMm...kacamatanya tidak terlalu pantas ketika dia pake"
"emMm...terlalu tinggi untuk ukuran wanita yang dipasangkan denganku"
"emMm..sudah banyak yang mengaguminya"
"emMm...dia koq akrab sekali dengan kakak tingkatnya?"

Dan lain sebagainya. Terus seperti itu hingga semuanya menjadi gelap. Aku mengakhiri malamku. Mempersiapkan hari esok untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Banyak yang masih perlu dilakukan untuk mencapai target-terget yang aku tempelkan pada dinding kamarku. Berharap suatu saat akan terwujud satu demi satu.

"alhamdulillahilladzi ahyana ba'da ma amatana wa ilaihinnusur"
Dini hari ketika aku bangun aku segera mengambil air wudhu, memakai pakaian khusus sholat yang sudah kusediakan, memakai wangi-wangian, dan segera kutata sajadahku, kemudian aku mulai mengadu kepada sang Rabb atas semua yang telah menimpaku. Agar aku diberi kekuatan lahir batin, untuk tetap berjalan pada jalan-Nya yang lurus.

"Allahu akbar.."

Hening, tak ada suara selain suara angin dari luar. Semakin membawaku terbang menikmati nikmatnya iman, islam. Membawaku menyelam ke dalam lautan syukur. Bibirku bergeming mengucap istighfar dan kalimat thoyyibah yang diajarkan Nabi SAW. Perlahan hati ini bergetar ketika terucap shalawat yang selalu dihaturkan untuk junjunagn alam, soko guru peradaban, inspirator dunia, motivator hebat, yang selalu dirindukan oleh orang-orang yang mencintainya. Ya Nabi...salam 'alaika...
Setelah merasa cukup, kemudian aku berbaring, menunggu waktu-waktu datangnya adzan subuh. Sebentar saja, kemudian seruan untuk menuju rumah Allah telah berkumandang, dan berbondong-bondonglah aku dan teman-teman asramaku yang lain pergi memenuhi panggilan-Nya, meramaikan rumah-Nya.

Ba'da subuh, aku tilawah sebentar, merasakan nikmatnya ayat-ayat Al-Qur'an di pagi yang menyejukkan. Kemudian aku menyalakan laptopku. Lagi-lagi ada yang mengejutkanku.
Ada note fb yang dia (si akhwat) tulis, dan kemudian aku dimasukkan dalam salah satu tautannya (tag). Aku tidak mengira dia juga mengenalku. Dalam tulisannya itu dia menuliskan tentang bagaimana harusnya kita menyikapi masalah cinta dalam hati. Seakan dia tahu apa yang sedang aku alami beberapa hari terakhir ini. Bagian yang benar-benar menyentakku adalah ketika aku membaca...

"....Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir ( Ar-Rum:21). Maka bersabarlah kamu! Perbaikilah dirimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Karena janji Allah: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (An-Nur:24). Maka sudahlah jelas semua. Perbaiki diri kita maka insya Allah kita akan mendapatkan yang terbaik dari-Nya. Jika kita msih belum siap, maka SABAR-lah jalan keluarnya...Pasrahkan diri kita hanya untuk berserah diri kepada Allah, karena cinta sejati hanyalah cinta kita kepada-Nya. Semoga kita bisa mencapai cinta sejati itu, dan dikumpulkan dalam jannah-Nya karena cinta kita kepad-Nya...saudara-saudariku.... "

Membaca note itu, aku tersentak. Seakan baru kali ini aku membaca ayat itu. Perlahan lisanku mengucap istighfar...

"astaghfirullah..."
"Allahurobbi...ampunilah hamba-Mu ini. Hamba benar-benar lemah. Maka, kuatkanlah hamba dengan tali agama-Mu, dengan ikatan batin yang dulu sudah pernah hamba jalin dengan-Mu sebelum hamba, dengan kesaksian hamba bahwa hanya Engkaulah Rabbku...Hanya kepada-Mu lah seharusnya aku memberikan semua cintamu...Ya Allah leraikanlah segala beban di dunia ini, yang kuharap hanya cinta ikhlas-Mu, merasuk ke dalam kalbu..."

Perlahan air mataku menetes, sejuklah yang kurasakan kala itu. Aku teringat pada janji-janjiku pada orang tuaku, pada orang-orang terdekatku, pada saudara-saudaraku. Masih banyak yang harus aku lakukan untuk mewujudkan itu. "Allah..." sebuah kata, nama, yang luar biasa ketika kita mendengarnya. Sungguh unik bagaimana Dia memberikan petunjuk pada hamba-Nya. Sungguh hebat semua rencana-rencana-Nya. Rencana yang telah digariskannya kepada kita semua. Sebuah kalimat yang aku ambil dari sebuah novel masa SMA. Kalimat yang merupakan fakta tak terbantah. "Rencana Allah selalu indah..."


terkadang hidup memang berat, membuat kita hampir menyerah, tapi aku percaya Kau lah pelindungku, penciptaku dan hidupku. sabarkan hatiku, kuatkan imanku, berkahi aku dan keluargaku dengan rahmat-Mu, ya Rabb Kau lah cintaku...

^song:sang pencerah^
-------------------------------------------^^selesai^^------------------------------------------------------------

Tulisan di atas hanyalah cerpen yang dibuat di waktu kosong ketika terjebak hujan di asrama. Semoga bermanfaat...


2 komentar:

  1. ane koment : hehehe


    hati-hati akh,,, mana tahu waktu antum disakinah akhwat itu melihat antum juga,,, dannnnn... dia membaca tulisan ini... apa kata duniaa.. panjang ceritanya nantiii... mending di secret aja.. hehe

    BalasHapus
  2. just fiktif belaka Adam...

    wah2..antum itu.... walaupun ada juga sih yang beneran..cuma bagian mananya kan cuma ana ma Allah yang tau..hhe ^^

    Syukron...

    BalasHapus

 
 
Blogger Templates