Social Icons

Selasa, 08 Januari 2013

Di Balik "Rumah Sakit"

yah,,, sudah semakin lama tak memperhatikan blog ini, hmmm... entah aku yang memang sibuk, atau jangan2 aku sok sibuk ya? ^^v
sebenarnya ini waktunya aku harus belajar untuk UAS besok, ada beberapa tugas yang harus selesai pula... tapi tanganku sudah benar-benar gatal untuk segera menulis lagi disini. =D

bismillah...
sore ini benar-benar aku merasa "menganggur", padahal aku sedang berada di sekret BEM tercinta (ah, aku masih berusaha mencintainya). *anak BEM kok nganggur? #plak! Oh ya, baru saja laporan KP-ku dikembalikan dosen pembimibing dan disana terpampang jelas nilai AB. Bersyukur pake banget, bukan karena nilai AB nya, tapi karena akhirnya dikembalikan juga tuh laporan KP-ku, karena jika tidak aku sudah dapat WARNING buat ngulang KP, na'udzubillah min dzalik.. =D

Di tengah menganggur yang tak begitu mengenakkan itu, aku melihat anak-anak Hublu pergi, katanya mau ke rumah sakit, mau jenguk sekmen mereka yang lagi sakit. Tiba-tiba terlintas di pikiranku untuk ikut, dan kakiku segera saja melompat untuk mengejar mereka. Aku merasa ada banyak hal yang aku dapat setelah aku mengunjungi temenku itu sebelumnya. Aku pengen dapat sensasi yang berbeda itu lagi di rumah sakit.

Simpel banget sih sensasinya, tapi gak sesimpel kita tidur pas kuliah berlangsung.. =P
aku merasa tiap detik waktu kita benar-benar berharga banget. Selama di rumah sakit, seolah waktu berjalan luuuaaaammbbbaaaaatttt pake banget. Air hujan, orang lalu lalang, dan lain-lainnya, semua seperti diberi efek slow motion. Angin sejuk yang jarang hadir di Surabaya menyapu wajah ini dengan begitu lembutnya, sekali lagi terasa lambat seperti diberikan efek slow motion. Yeah... aku berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit itu sendiri sembari merasakan itu semua. Bergegas menyusul anak-anak hublu yang sudah pergi lebih dahulu.

Tiba-tiba saja aku merasa, "kok jadi ketagihan gini ya ke rumah sakit?" Abisnya seru sih, sekali lagi ada sensasi yang berbeda. Aku pengen ceritain sih gimana sensasinya, tapi ntah kenapa aku gak menemukan kata-kata yang pas untuk menulis dan menggambarkannya. Dulu, aku sempat menjadikan rumah sakit sebagai salah satu tujuan ketika aku mau refreshing. Ntah karena banyak orang yang ceramah, mengatakan kalo mau bersyukur lebih pergi saja ke rumah sakit. Yak, itu benar! Itu salah satu yang aku dapatkan. Bagaimana tidak? ketika aku bisa berjalan menyusuri lorong dengan begitu tegap dan kuatnya, aku berpapasan dengan orang yang didorong di atas tempat tidur dengan kondisi yang tidak berdaya. Ketika aku bisa meraakan sapuan angin di wajahku saat itu, aku gak yakin mereka-mereka yang sakit beserta keluarganya juga merasakan hal yang sama. Belum cukupkah itu untuk membuat kita bersyukur? 

hmmm... tapi sepertinya bukan hanya karena aku bisa membuktikan ceramah itu saja. Aku punya rencana nanti ketika sudah punya anak, salah satu media untuk mendidik dia adalah dengan mengajaknya berkunjung ke rumah sakit. Satu pekan sekali kah, sebulan sekali kah, yang jelas aku pengen memberikan pelajaran berharga terbaik untuk mereka dengan merasakan sendiri melalui hati mereka. Itu kenapa aku pengen banget memasukkan list "rumah sakit" sebagai salah satu tujuan untuk refreshing. =D

Lanjut, tahukah kawan? Ada keunikan di ruangan kelas II dan III rumah sakit? Disana kita akan mendapat keluarga baru secara langsung lo... Hati dari keluarga si sakit seolah terikat satu sama lain dengan begitu kuat. Wallohua'lam, ntah karena merasa senasib sepenanggungan atau karena ada energi lain yang membuat mereka demikian. Toleransi muncul begitu saja di tengah-tengah mereka. Senyum-senyum terkembang tanpa sadar saat mata-mata yang indah ini saling bertatapan. Bahkan, perhatian-perhatian yang mungkin tidak pernah kita dapatkan di luar, disini akan kita dapatkan. Percakapan yang biasa muncul di tengah keluarga-keluarga si sakit:

  1. "Mas, sudah makan? Ayo makan bareng sama saya.." --> ini yang paling sering, bahkan kemarin waktu jenguk aku dapat 1 bungkus nasi pecel dari keluarga sebelah.
  2. "Bu, kalo capek tidur disini Bu... Karpet saya masih luas, daripada tidur sambil duduk begitu..."
  3. "Pak, kalo mau sholat, sholat saja.. biar si fulan saya saja yang menjaga, nanti bisa gantian."
  4. "Bagaimana kata dokter? tekanan darahnya sudah normal belum?"
  5. "Kalo tidak bisa minum obat tablet, mending ditumbuk saja, itu pinjam tumbukan di perawat tidak apa-apa."
  6. dan lain sebagainya.....

Ya, itulah yang akan terjadi secara alamiah di kelas II dan III. Perhatian yang begitu menyejukkan. Suatu wujud memanusiakan manusia yang sebenarnya.

Pernah diskusi dengan keluarga si sakit yang masih muda/anak-anak/remaja? Dimana dia tidak hanya menunggu saja, tapi juga sebagai titik inti dari keluarga si sakit, yang akan mengambil keputusan apapun yang akan diberikan pada si sakit? Jika kita bertemu dengan mereka, mereka lah orang-orang yang dituntut belajar lebih cepat. Akselerasi pola pikir, kedewasaan berpikir, dan kesiapan mental yang super kilat. Aku pun pernah mengalaminya saat bapak untuk yang pertama sekaligus yang terakhir kalinya masuk rumah sakit. Benar-benar dituntut berpikir lebih ekstra, apalagi saat harus megetahui bahwa Allah sudah berkehendak lain dan memiliki rencana besar nan indah setelah beliau tiada, apapu itu. Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya untuk bapak dan Tias. :)

Lanjut dah.. :) pernah sholat di mushola/masjid rumah sakit? Disana kita akan merasakan energi-energi positif yang begitu besar yang mungkin tidak akan kita dapatkan di mushola/masjid di tempat biasa. Serasa tenang, begitu khusyu', begitu sungguh-sungguh ketika disana. Bahkan, mungkin kita akan menemui orang yang dari penampilan "mungkin" terlihat begitu sok, tapi ketika sudah di dalam masjid mereka begitu tawadhu'. Tanya kenapa? =D

Pernah menemui orang yang sakaratul maut dan meninggal di rumash sakit. Nah, saat-saat seperti inilah yang membuat kita aka berpikir jaauuuuuhhh lebih dalam, bahwa setiap detik waktu kita begitu berharga. Kita akan berpikir sudah berbuat apa saja kita sebelumnya. Bagaimana jika setelah ini kita yang mendapatkan giliran seperti mereka? Nah kan, jadi mikiirr... =)

Itu beberapa hal saja sih, pengen nulis lagi, tapi teringat tugas dan UAS... hehehe

Mau ikut aku jalan-jalan ke rumah sakit? =D

5 komentar:

  1. Jadi teringat ketika saya bulan lalu ke rumah sakit menjenguk teman. Di RS Haji tepatnya.
    Yang tidak saya rasakan adalah suasan masjidnya. Rasanya sama saja menurut saya, mungkin karena kurang peka yaa hehe
    Nice post mas :)

    BalasHapus
  2. bolehlah
    rumah sakit jadi media instrospeksi atas sejauh mana ibadah kita padaNYA.. sudahkah bersyukur setiap saat.. sunnahnya berjalan kontinyukah.. dsb.

    manusia sering lupa nikmat ini. nikmat kesehatan. mereka lupa ketika sehat. namun, merasa sehat adlah nikmat yg besar ketika sedang sakit, apalagi masuk rumah sakit.
    sama sepertiku sekarang yg lagi bergumul dg cinTAku dibarengi dgn flu berat yg sudah 3 hari ini menemani.

    berdoa semoga kita selalu diberi kesehatan fisik maupun batin serta bisa te2p bersyukur kapanpun dimanapun. :)

    jazakalloh sudah mengingatkan Rif...

    BalasHapus
  3. aku mari mlebu rumah sakit haji pep, dan naasnya aku gak jalan-jalan atau refreshing, tapi dadi pasien -___-"

    BalasHapus
  4. Info yang menarik gan. saya cuma bisa bilang... GoogLuck...
    Sukses buat webnya :) makasih juga sudah dibolehkan meninggalkan Jejak :)


    Setiyono
    http://www.jayabhaya.com/2013/09/jayabhaya.html
    princsetiy@yahoo.com
    from : Yogyakarta Special Region

    BalasHapus

 
 
Blogger Templates