Social Icons

Kamis, 16 Desember 2010

Hati Redup Yang Ingin Kembali


Hati ini terasa sakit ketika sadar bahwa telah lama tidak mendapat sentuhan-Mu Ilahi Rabbi... Dada terasa semakin sesak ketika mengingat hari-hari telah kulalui tanpa ada penyucian diri...

Setelah aku berpikir cukup panjang dan mendalam akan jalan hidup yang telah kutempuh, aku teringat bahwa sekarang aku telah cukup jauh. Jauh dari hangatnya komunikasi yang pernah terjalin dengan-Mu. Jauh dari indah dan damainya hati yang merasa selalu dekat dengan-Mu. Bukan Engkau yang menjauh dariku ya Rabb... tapi aku lah yang telah menjauh dari-Mu. Bukan Engkau yang enggan dekat denganku ya Rabb... tapi aku yang enggan untuk mendekat kepada-Mu. Bukan Engkau yang tidak mau menungguku ya Rabb... tapi aku yang enggan untuk datang kepada-Mu... Seakan aku menutup mata dengan semua yang telah Engkau berikan kepadaku, seakan aku menutup mata, menganggap semua yang telah kudapatkan adalah hasil keringatku, tanpa ada campur tangan dari-Mu. Maafkan aku ya Rabbi... Ampuni hamba-Mu yang tidak tahu diri ini... Rengkuhlah hati hamba-Mu yang ingin kembali pada-Mu, ilahi Rabbi... Hingga hati ini benar-benar merasa sejuk bersama-Mu, segar ketika mengingat-Mu, dan resah bila sudah mulai menjauh dari-Mu.



Teringat ketika aku hendak pergi mengajar les privat. Di tengah perjalanan, bensin motor yang aku pakai habis. Terpaksa aku menuntun sepeda motor itu. Hatiku mulai risau. Aku melihat jam, "Ya Allah, aku terlambat ini, bagaimana?" Dalam kedaan bingung dan persaan yang tidak mengenakkan itu kemudian tanpa aku sangka ada seorang laki-laki menyapaku, "butuh bantuan mas? Ayo saya dorong ke pom bensin!" Subhanallah...tidak henti-hentinya aku mengucap syukur dan mendoakan orang tersebut. Dan akhirnya aku bisa sampai di tempat aku mengajar dengan selamat, tetap terlambat tapi masih bisa di toleransi.

Setelah aku selesai mengajar, aku kembali mengingat kejadian yang tadi aku alami. Aku berpikir, siapa orang tadi? Aku tidak pernah merasa mengenalnya. Tapi kenapa dia mau membantuku? Padahal di Surabaya, sangat jarang sekali orang yang mau memeberikan bentuan secara percuma seperti yang dilakukan orang tadi. Ada mungkin, tapi sekali lagi, sangat jarang! aku terus mencoba membasahi lidahku dengan ucapan syukur... Kemudian dadaku kembali sesak, tiba-tiba aku teringat pada semua hal yang telah aku lakukan, kelalaianku, dan kesalahan-kesalahnku. "Apakah ini balasan Allah kepadaku???" Bukan balasan berupa motor mogok itu kawan, tapi balasan berupa pertolongan Allah yang tiba-tiba datang ketika aku membutuhkan. "Apakah pantas dosa dan kekhilafan yang aku lakukan dibalas dengan pertolongan Allah yang tiasa kira??" "Ya Allah, ya Rabb... apakah Engkau masih bersedia untuk menungguku? masih bersedia menerimaku dengan segala dosaku jika aku datang kepada-Mu? Masih mau mengampuni segala dosaku?"

Dan ternyata jawaban Allah sungguh luar biasa. Jawaban itu tentu tidak aku dapat dengan aku becakap-cakap dengan-Nya secara langsung. Tetapi lewat hadist Rasulullah yang pernah aku pelajari beberapa tahun yang lalu. Yang pada intinya, jika kita mendekat pada Allah sejengkal, maka Allah akan mendekati kita sehasta. Jika kita mendekati Allah sambil berjalan, maka Allah akan menyambut kita dengan berlari."
Sedangkan dosa yang sebegitu besar, bahkan sebesar gunung pun, tentulah Allah tetap akan mengampuninya. Karena Allah adalah Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun). Dan ada suatu riwayat menyebutkan bahwa "kasih sayang Allah lebih luas dari Murka-Nya."

Subhanallah...lemas rasanya kaki ini jika digunakan untuk berdiri. Lemas badan ini seakan tak sanggup lagi untuk menegakkan diri. Ingin rasanya aku kembali kepada-Mu. Menjemput kasih sayang-Mu, meraih semua indahnya hidup dan mati bersama-Mu.
Dalam sholat senantiasa terucap... "inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil'alamiin.." Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah kepada-Mu Rabb semesta alam... Perlahan menitik air mata, mencoba membasahi hati yang sudah lama kering, haus akan kedekatan dengan-Mu, haus akan kemesraan cinta-Mu. Membawa wajahku untuk tersungkur di hadirat-Mu Ya Rabb...

Kuucapkan salah satu doa nabi Ibrahim yang aku sukai, "Robbij'alni muqimashsholati wamindzurriyyati... Robbana wataqobbal dua'... Robbanaghfirlii waliwalidayya walilmukminina yauma yakumul hisab..." Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat. Ya Rabbku, perkenankanlah doaku. Ya Rabbku ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan. (Q.S.Ibrahim:40-41)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates