Social Icons

Rabu, 12 Oktober 2011

kaderisasi, emang penting ya?

 Kaderisasi, sebuah hal yang cukup sensitif jika terdengar di kalangan warga kampus perjuangan. Banyak sekali persepsi-persepsi yang ada di benak kabanyakan orang. Mulai dari persepsi baik, cukup baik, hingga sangat buruk sekalipun ada disini. Tidak sedikit yang menganggap bahwa kaderisasi adalah sebuah ajang untuk perploncoan, sehingga mereka bersikap kontra pada kaderisasi. Namun, tidak sedikit pula yang sadar bahwa kaderisasi adalah sebuah hal yang wajib dilalui oleh setiap manusia untuk meningkatkan level kedewasaan seseorang sehingga mereka pun mendukung penuh keberadaan kaderisasi.

Tidak kita pungkiri bahwa cara-cara lama (baca: kekerasan dan perploncoan) masih tersisa dalam kaderisasi yang dilakukan di masa-masa ini. Namun, hal itu sudah jauh berkurang. Tidak lagi menjadi sebuah hal yang populer ketika kita menerapkan car-cara keras, sehingga banyak sekali orang yang berlomba-lomba menggunakan cara cerdas dalam melakukan pengaderan.

Di jurusan Teknik Kelautan ITS, dinamika yang ada sudah mengubah pola kaderisasi yang selama ini ada. Sama halnya dengan jurusan-jurusan lain sesuai kultur ITS dahulu, Teknik Kelautan juga sempat melewati masa-masa kaderisasi yang terkesan keras. Namun tidak untuk sekarang, semua sudah diarahkan pada cara-cara yang cerdas.

Sesuai dengan ranah tiap himpunan yang ada di ITS yang mengambil ranah keprofesian, maka diharapkan kader-kader jurusan Teknik Kelautan ke depan bisa memberikan kontribusi lebih di bidang kemaritiman atau kelautan. Indonesia yang notabene negara kepulauan dengan luas laut 3 kali luas daratan masih sangat kurang mendapatkan sentuhan di bidang kelautan. Ini membuat kita semua merasa miris ketika melihat Jepang, Norwegia, dan negara-negara lain bisa memajukan negara lewat kelautannya. Padahal negara-negara itu memiliki potensi yang tidak begitu sebanding jika dibandingkan dengan Indonesia. Kader-kader teknik Kelautan inilah yang nantinya akan mewarnai dunia kelautan Indonesia dengan segala keahlian dan kemampuan yang dimilikinya.

Ada beberapa sektor yang nanti bisa dipilih oleh sarjana Teknik Kelautan. Sektor yang pertama adalah sektor akademisi. Sektor ini memberikan peluang bagi para sarjana Teknik Kelautan yang lebih tertarik pada keilmuan bidang kelautan dan ingin mencetak kader-kader baru di bidang Kelautan, misal dengan menjadi dosen. Melalui sektor ini pula diharapkan akan muncul penemuan-penemuan baru untuk memajukan keilmuan di bidang Teknik Kelautan. Hal kecil yang bisa kita lakukan untuk mencapai kesana adalah tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa baru untuk mencari tahu lebih dalam hal-hal yang dipelajari di Teknik Kelautan. Pengenalan laboratorium-laboratorium yang dimiliki oleh Teknik Kelautan dapat mendorong keingintahuan dan semangat dalam memajukan keilmuan ini.

Sektor kedua adalah sektor pemerintahan. Salah satu hal yang dapat dilakukan ketika memasuki sektor ini adalah tentang kebijakan-kebijakan yang diambil terkait bidang kelautan dapat disesuaikan dengan ilmu yang ada. Sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil tidak akan pernah memberikan dampak negatif kepada orang lain. Kalaupun harus ada dampak negatif sebagai resiko dari kebijakan yang diambil, dampak negatif tersebut adalah dampak negatif paling minim. Hal kecil yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan studi kasus-studi kasus yang diberikan kepada mahasiswa baru dan mendorong mereka untuk mencari solusi. Studi kasus dapat berupa kegiatan nyata sebagai simulasi atau berupa diskusi-diskusi untuk saling mengasah pemikiran tiap mahasiswa dan kemudian dapat beradu argumen satu dengan lainnya.

Sektor terakhir adalah sektor swasta. Sektor ini akan saya khususkan lagi dalam bidang kewirausahaan. Seperti yang kita tahu, dunia enterpreneur menjadi salah satu fokusan yang dapat diandalkan. Sektor ini juga dapat menyumbangkan kontribusi luar biasa bagi negara dan bangsa. Bagaimana tidak, suatu negara dapat dikatakan maju jika jumlah pengusaha yang ada di negar tersebut berjumlah 2% dari jumlah penduduk. Sedangkan sekarang jumlah pengusaha yang ada di Indonesia baru sekitara 0,18%. Masih belum mencapai angka sepersepuluh dari jumlah minimal jumlah pengusaha. Apalagi jika arah usaha yang dilakukan ini di bidang kelautan. Sperti yang kita ketahui bersama, kapal-kapal yang berlayar di perairan INdonesia adalah kapal-kapal asing. Bangunan-bangunan offshore yang ada di kelutan Indonesia juga milik perusahaan asing. Pertanyaannya adalah kapan kita bisa mendominasi wilayah perairan negara kita sendiri? Hal kecil yang dapat dilakukan adalah mendorong inisiatif dan kekreatifan mahasiswa baru melalui berbagai kegiatan. Keterampilan manajerial juga sangat dibutuhkan. Disiplin diri menjadi salah satu hal yang dipentingkan, karena kedisiplinan adalah modal dasar bagi para pengusaha.

Hal-hal di atas adalah tujuan-tujuan jangka panjang. Lalu harapan jangka dekat apa yang diinginkan melalui kaderisasi ini? Kaderisasi yang dilakukan disini diharapkan bisa mencetak kader-kader yang dapat membawa nama baik jurusan, ITS, dan bangsa. Kaderisasi yang dilakukan disini diharapkan dapat melahirkan pemimpin-pemimpin di KM ITS, sekali lagi "pemimpin", bukan seorang "pemimpi".

Jurusan ini adalah jurusan yang kecil, fakultas ini adalah fakultas yang kecil. Namun semua hal itu tidak akan mengecilkan semangat dan motivasi kader-kader jurusan ini. Jurusan ini memnag kecil, namun semangat kader-kader jurusan ini sangatlah besar.

"Pemimpin yang besar bukan dilahirkan dari lingkungan orang-orang besar, namun dilahirkan dari sebuah perjuangan-perjuangan besar yang telah dilakukan."



@sekret himatekla FTK ITS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates