Social Icons

Senin, 16 Januari 2012

Jujur? Siapa Takut?!


Pernah melihat air yang jernih semacam itu sahabat? segar sekali sepertinya, namun ada yang jauh lebih segar dibandingkan itu, yakni mewarnai kehidupan kita dengan sebuah kejujuran.

Aku punya sebuah cerita, pengalaman berharga yang Allah berikan untuk dijadikan sebuah pelajaran. Tidak hanya bagiku tapi juga bagi kawan-kawan sekalian. Ini berbicara tentang sebuah kejujuran dan keyakinan kepada Allah untuk membalas kejujuran yang telah dilakukan.

Pengalaman ini baru SATU dari sekian banyak pengalaman yang aku punya tentang sebuah kejujuran. Selama ini kita pasti INGIN melakukannya, tapi entah kenapa kita ENGGAN melakukannya, BUKAN tidak bisa.

Sebuah hal yang sangat wajar ketika seseorang memiliki kelebihan namun juga memiliki kekurangan. Nah ini sebuah hal yang sangat lemah bagiku, yaitu menghafal. Baik ketika masih duduk di bangku sekolah dan sekarang duduk di bangku kuliah, mata pelajaran dan mata kuliah yang biasanya mendapat nilai "pas-pas an" adalah yang berhubungan dengan hafalan.

Sebuah cerita yang sangat dramatis, ketika aku masuk kelas IPA waktu SMA. ada satu pelajaran yang menjadi momok bagiku, yakni Biologi, bagaimana tidak? ini pelajaran banyak menghafal meen... coba Matematika, Kimia, Fisika... hmMm... ciaaat.... LIBAS habis...!

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Menginjak kelas XII, itu artinya sebentar lagi aku UAN. Waooow.. sudah bisa ditebak, apa yang menjadikanku dag dig dug der... yups... BIOLOGI... oh My God, ya'apa iki Bilogiku?!

Pagi itu, seperti biasa aku melangkahkan kaki dengan yakin sedikit maksa rasa "yakin"nya. Setelah sehari sebelumnya belajar dan bermunajat semaksimalnya kepada Allah. Aku memasuki kelas yang tampak lebih bersih dari sebelumnya, lebih rapi dari bisanya. Angin dingin kota itu bersemilir, membuat hati semakin tak menentu. Tteettt.... Tteeeet.... Tteeeeetttt.... bel tanda ujian dimulai. Pengawas membagikan LJK dan Soal. Bismillah.... aku mulai mengisi LJK terlebih dahulu, perlahan aku warnai bundaran-bundaran hitam berisi identitas diri. Setelah selesai semua, bismillah.... aku buka perlahan naskah soal biologiku. Seperti biasanya aku lihat jumlah soalnya. Waouw... 40 soal! Oke, akan saya kerjakan...

Jarum jam terus berdetak, sekian menit telah aku lalui. Aku kerjakan soal-soal yang aku anggap mudah. Aku melewati soal-soal yang aku anggap sulit. Subhanallah...cepat sekali aku sampai di lembar akhir. Ketika aku periksa lagi jawabanku... jiaaach.... ternyata hanya 11 (kalo tidak 12 soal) yang sudah aku jawab. Pantes cepet banget ngerjainnya. Otakku berpikir, aku ulang-ulang lagi soal-soal yang yang belum aku jawab, dan hasilnya.... BLANK! aku masih belum bisa menemukan jawabannya.

Teringat batas minimal nilai, aku harus mencapai minimal nilai 4,25. Sedangkan yang sudah aku jawab, belum sampai separo.. bahkan masih jauh dari separo... itupun belum tau benar/salahnya. Aku mulai gundah. Namun alhamdulillah, sejak SD aku diajarkan oleh bapak dan ibu guruku untuk senantiasa berdoa ketika menghadapi kesulitan termasuk kesulitan saat ujian. Sejak SD aku didoktrin untuk anti mencontek. Al hasil...ingatan dari memoriku itu semakin membuatku gundah. Bagaimana tidak, itu artinya dengan kondisi aku baru mengerjakan sedikit jawaban dari 40 soal aku tidak tahu harus berbuat apa, ANTI CURANG mameen... Ditambah lagi kawan kanan-kiriku sudah mulai bergerak, menoleh, tanda kecurangan-kecurangan sudah dimulai. Di tengah keadaan seperti itu, aku tetap berniat untuk bertahan JUJUR. Tiba-tiba teringat lagi bahwa aku sudah diterima di ITS lewat PMDK reguler, gak lucu banget kan kalo aku gagal masuk ITS gara-gara gak lulus ujian dan itu karena satu mata pelajaran?? ALLAH.... hatiku berteriak...

Aku menundukkan kepala, terus mengucap sholawat dan doa. Aku takut membuat orang tuaku kecewa, tapi aku lebih takut membuat Allah kecewa. Aku larut dalam sholawat dan doa hingga akhirnya... PLUK...  ada secuil kertas jatuh di depanku... sempat terekam olehku 4-5 jawaban, kebetulan kemampuan visualku baik jadi gampang banget merekam. Lantas tidak berlama-lama aku dengan kertas itu, hanya sekian detik saja hingga akhirnya kertas itu sudah aku pindahtangankan. Tetap, aku tidak mau melakukan kecurangan. Pikiranku berkecamuk lagi, bagaimana dengan 4-5 jawaban tadi??? Aku terlanjur tahu, astaghfirullah... lalu aku baca soal-soal yang sudah aku tahu jawaban dari kertas tadi dan ternyata aku ingat bahwa memang itulah jawabannya. Yasudah..aku menghibur diri, mungkin itu salah satu bentuk pertolongan Allah, kan tidak sengaja terekamnya jawaban tadi. Setelah itu aku lihat lagi jumlah soal yang sudah aku kerjakan. Tetap belum mencapai separuhnya...

........Pengawas sudah menginagtkan bahwa waktu sudah hampir habis. Lalu aku mantapkan hati, aku baca lagi soal-soal itu. Ibarat orang yang mendapat ilham, walaupun tidak tahu jawaban pastinya, mana yang membuat hatiku sreg itu yang aku lingkari... dan sekejap...LJK ku sudah penuh. Alhamdulillah...

Ttteeett...Ttteeeettt....Ttteeeett.... Bel tanda ujian telah usai sudah berbunyi. Aku keluar ruangan dengan gontai, lesu, ingin sekali berteriak dan menangis sekeras-kerasnya pada waktu itu. Terbayang selalu LJK ku yg tadinya kosong kemudian tiba-tiba penuh karena aji 'pengawuran'ku. Terbayang pula angka "4,25", terbayang juga kampus "ITS" yang sudah aku punya. Ah, entah pa yang akan terjadi nanti, aku pasrahkan semua pada Allah. Lalu aku teringat kejadian-kejadian yang telah lalu, seringkali Allah memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang benar-benar BENAR. Dan itu sangat MUDAH bagi-Nya. Aku berharap ada keajaiban, paling tidak nilaiku 5 atau 6 sajalah... itu sudah cukup, yang penting aku lulus dan bisa kuliah di ITS.

Beberapa bulan kemudian, ketika hari pengumuman.... Aku mendapat sebuah amplop berisi nilai-nilai Ujian Akhir Nasional. Hatiku berdesir lagi kali ini... Kawan-kawan pasti tahu apa yang akan aku lakukan dan nilai apa yang pertama kali aku lihat? Ya, BIOLOGI.

LUUUAAARRRR BIIAAAASSAAAA, Tahu nilai BIOLOGI ku berapa di UAN??? bukan 4,25 bukan juga 5, bukan juga 6, 7, 8... Tahu berapa??? 9??? ouwww.. YA! ternyata nilai BIOLOGI ku "10" kawan... lebih baik dari nilai-nilai pelajaran lain dan yang telah aku perkirakan. Sebuah keajaiban yang jauh di luar dugaan. Mau bukti, akan aku tunjukkan nilai itu padamu!


Bagaimana??? Masih ragu dengan pertolongan Allah???
Hehehe..tiba-tiba teringat himbauanku kepada pengurus himpunan dan kawan-kawanku di musim ujian kemarin. Berantas korupsi sejak dini, galakkan gerakan kejujuran termasuk saat ujian. Jangan berteriak Anti korupsi jika sekarang masih ada tindak-tindak kecurangan termasuk saat ujian.

Menurut Erie Sudewo dalam bukunya "Best Practice Character Building Menuju Indonesa Lebih Baik", nilai JUJUR termasuk salah satu dari tiga karakter dasar yang harus dimiliki seseorang. So, tunggu apa lagi sekarang? Jauh lebih takut kita terhadap balasan-Nya di akhirat dibanding balasan-Nya yang ada di dunia. Benar gak? ^^b

Lihat berita ini, betapa sakit dan mirisnya hati ini ketika membaca berita tersebut. Mungkin sebagian dari kawan-kawan menganggap ini adalah hal yang 'masih bisa' dibenarkan, namun sekarang sebelum menyelesaikan bacaan ini, mari merenung sejenak, tanyakan pada diri kawan-kawan  semua, jawab dengan HATI, aku yakin jawaban yang keluar adalah itu mutlak 'tidak bisa' dibenarkan. begitu pula pendapat Prof Daniel M Rosyid, seorang guru besar ITS jurusan Teknik Kelautan yang juga Penasihat Dewan Pendidikan Jatim.

Yuk, perbaiki negeri ini dengan memperbaiki diri kita sendiri, mulai dari hal yang kecil semacam ini. Aku membayangkan jika semua orang berusaha memperbaiki dirinya masing dengan sebenar-benarnya BENAR, maka perubahan itu bukan lagi hanya sekedar harapan... so, Lakukan itu, start from NOW!

Best Regards
Sahabatmu: Arif Setiyono ^^

1 komentar:

 
 
Blogger Templates